Jumat, 16 November 2012

PARADIGMA INTEGRASI-INTERKONEKSI


 Latar Belakang Intergrasi-Interkoneksi

Paradigma Integrasi-interkoneksi itu muncul karena adanya dikotomi pendidikan agama sains, dan filsafat. Selain itu disebabkan oleh perilaku manusia yang berperilaku tidak pada mestinya. Ditambah pula krisis lingkungan energi dan lain lain. Faktanya dikotomi pendidikan lah yang menjadi pangkal dari segala faktor munculnya paradigma integrasi-interkoneksi. Dengan adanya paradigma integrasi-interkoneksi ini diharapkan mampu mencapai keterpaduan antara pedidikan agama, sains, dan filsafat.  Segala krisis dapat teratasi atau paling tidak berkurang.

Pengertian, Tujuan, dan Harapan Integrasi-Interkoneksi

Apa itu integrasi-interkoneksi? Integrasi-interkoneksi dalah suatu paradigma, pendekatan, sebagai upaya mempertemukan ilmu agama (Islam), dengan ilmu-ilmu umum dengan filsafat. Salah satu universitas yang menggunakan paradigma ini adalah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. UIN Sunan Kalijaga menggunakan pedoman ini untuk menyatukan ilmu umum/sains, agama dan filsafat agar bias tercapai kesatuan ilmu yang intergratif dan interkonektif. Prof. H. Amin Abdullah adalah tokoh penggagas integrasi di UIN Sunan Kalijaga. Integrasi-interkoneksi keilmuan diemban sebagai visi dan misi dari UIN Sunan Kalijaga sebagai awal perubahan atau transformasi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga menjadi UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2004. Dialog keilmuan yang bersifat integrasi-interkoneksi dilakukan dalam wilayah internal ilmu-ilmu keislaman, juga dikembangkan integrasi-interkoneksi ilmu-ilmu keislaman dengan ilmu umum. Diantara ilmu umum dan ilmu keislaman menyadari akan keterbatasan pada masing-masing ilmu. Oleh karena itu perlu adanya dialog diantara keduanya, kerjasama, guna melengkapi kekurangan pada masing-masing ilmu jika masing-masing berdiri sendiri. Paradigma integrasi-interkoneksi ini diharapakan mampu mendialogkan segitiga keilmuan UIN Sunan Kalijaga yang dikenal dengan sudut hadarah al-nas, hadarah al-‘ilm, dan hadarah al-falsafah. Sehingga semua  matakuliah yang disampaikan dan dikembangkan di UIN Sunan Kalijaga harus mencerminkan sebuah keilmuan yang terpadu. Saling menunjang diantara ketiga entitas keilmuan yang ada (pengembangan keilmuan tidak secara dikotomis). Selain itu, integrasi-interkoneksi diharapkan mampu menjadi solusi dari berbagai krisis yang melanda manusia dan alam dewasa ini sebagai akibat dari ketidakpedulian suatu ilmu terhadap ilmu yang lain.

Landasan Integrasi-Interkoneksi

Ada beberapa landasan dalam membangun integrasi-interkoneksi, diantaranya, normative-teologis, filosofis, kultural, sosiologis, psikologis, historis.
   ·         Landasan Normatif-teologis
Cara memahami sesauatu dengan menggunakan ajaran yang diyakini berasal dari Tuhan. Bersifat mutlak. Al-Qur’an dan Al-Sunnah tidak membedakan antara ilmu-ilmu agama (Islam) dan ilmu-ilmu umum (sains-teknologi dan sosial humaniora)
   ·         Landasan filosofis
Perpaduan antara ilmu agama dan ilmu umum diharapkan mampu memahami kompleksitas kehidupan manusia
   ·         Landasan cultural
Pendidikan tidak boleh mengabaikan budaya (potensi) local. Jika budaya atau potensi local tidak dijadikan basis pengembangan keilmuan maka akan terjadi proses elitism ilmu, sehingga ilmu menjadi kurang berfungsi dalam kehidupan nyata.
   ·         Landasan sosiologis
Landasan sosiologis ini muncul karena adanya anggapan lulusan Universitas Islam atau UIN Sunan Kalijaga kurang mampu menyelesaikan masalah masyarakat. Dengan paradigma integrasi interkoneksi para lulusan Universitas Islam atau UIN Sunan Kalijaga mampu menyelesaikan masalah masyarakat
   ·         Landasan psikologi
Adanya pembacaan parsial dapat menyebabkan perpecahan kepribadian, oleh karena itu adanya landasan Psikologis diharapkan mengubah menjadi pembacaan secara terpadu dan menyeluruh memperkuat kepribadian.
   ·         Landasan historis
Pada abad modern tekanan dari ilmu-ilmu agama muolai berkurang, bahkan hampir tidak ada. Ilmu umum mampu berkembang pesat, namun mengabaikan norma-norma agama dan etika kemanusiaan. Diharapkan hubungan ilmu agama dan ilmu umum meningkat, dari kompak menjadi sejahtera dan mencapai puncak lestari.

Ranah Integrasi-Interkoneksi

   1.      Ranah Materi
Muatan dasar dari tiap disiplin ilmu (ilmu agama dan ilmu umum).
   2.      Ranah Metodologi
Metode pengembangan keilmuan tiap disiplin ilmu (ilmu agama dan ilmu umum).
   3.      Ranah Filosofi
Nilai fundamental dari tiap disiplin ilmu (ilmu agama dan ilmu umum).

Model Integrasi Interkoneksi
   ·         Informatif
Suatu disiplin ilmu perlu diperkaya dengan informasi yang dimiliki oleh disiplin ilmu lain sehingga wawasan akivitas akademik semakin luas.
Contoh: Ilmu Islam (Al-Qur’an) memberikan informasi kepada ilmu sains dan teknologi bahwa matahari memancarkan cahaya sedangkan bulan memantulkan cahaya (Q.S. Yunus: 5)
   ·         Konfirmatif
Suatu disiplin ilmu tertentu untuk dapat membangun teori yang kokoh perlu memperoleh penegasan dari disiplin ilmu yang lain.
Contoh: Informasi tentang tempat-tempat (manaazil) bulan dalam Q.S. Yunus: 5, dipertegas oleh ilmu sains dan teknologi (orbit bulan mengelilingi matahari berbentuk elips).
   ·         Korektif
Suatu teori ikmu tertentu perlu dikonfrontir dengan ilmu agama atau sebaliknya, sehingga yang satu dapat mengoreksi yang lain.
Contoh: Teori Darwin yang mengatakan bahwa manusia dan kera berasal dari satu induk, dikoreksi oleh Al-qur’an.

Alternatif Model Integrasi-Interkoneksi

   1.      Paralelisasi: menyamakan konotasi dari ilmu-ilmu yang berbeda
   2.      Similarisasi: menyamakan teori-teori dari ilmu-ilmu
   3.      Komplementasi: Saling mengisi dan saling memperkuat
   4.      Komparasi: membandingkan konsep teori diantara ilmu-ilmu
   5.      Induktifikasi: mendukung teori ilmu dengan instrumen dari ilmu lain
   6.      Verifikasi: menunjang dengan penelitian ilmiah ilmu satu dengan ilmu yang lain.



Referensi :
Prof.H.Amin Abdullah dalam Munthe, Bermawy, dkk. 2010. Sukses di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Center for teaching Staff Development UIN Sunan Kalijaga

Terkait : Kilas Balik Integrasi-Interkoneksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar