Selasa, 01 Januari 2013

Hubungan Teknologi Informasi untuk Penyiaran Islam

Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang terus berkembang dengan pesat. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa riwayat perkembangan komunikasi antarmanusia adalah sama dengan sejarah kehidupan manusia. Terdapat empat titik penentu utama dalam sejarah komunikasi manusia yang dikemukakan oleh Nordenstreng dan Varis (1973) dalam (Nasution, 1989:15), yaitu :
1.      Ditemukannya bahasa sebagai alat interaksi tercanggih manusia.
2.      Berkembangnya seni tulisan dan berkembangnya kemampuan bicara manusia menggunakan bahasa.
3.      Berkembangnya kemampuan reproduksi kata-kata tertulis dengan menggunakan alat pencetak.
4.      Lahirnya komunikasi elektronik, mulai dari telegraf hingga satelit.
Dalam sejarahnya, manusia menandakan penggunaan komunikasi oleh manusia untuk mengatasi jarak yang lebih jauh satu dengan yang lainnya, yang tidak mungkin dicapai dengan berbicara dalam jarak yang normal. Menurut O’Brien, 1996 dalam Kadir (2003:8) mengatakan bahwa, perilaku manusia dan teknologi memiliki interaksi di dalam lingkungan sosioteknologi. Everett M. Rogers (1986) dalam bukunya Communication Technology ; The New Media in Society, mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat terdapat empat era komunikasi, yaitu : era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif. Sementara itu Sayling Wen melihat media dalam konteks yang lebih luas, tidak hanya melihat media dalam konsep komunikasi antar pribadi, namun ia melihat media sebagai medium penyimpanan. Manusia hidup tidak terlepas dari ajaran agama. Seperti yang sudah kita ketahui, menyampaikan pesan kepada sesama umat sangat dianjurkan bahkan diwajibkan dalam ajaran Agama Islam.
Sardar mengemukakan thesisnya tentang konsep Islam dalam penciptaan dan penyebaran informasi dalam bukunya Information and Muslim World : A Strategy for 21’st Century, (1998), sebagai berikut :
a.       Tauhid, kemerdekaan dalam informasi adalah criteria ethical pertama dan umat Islam tidak dalam kedudukan terpaksa tunduk kepada kekuatan luar, apakah itu Neo Lib, Konglomerasi, MNC, atau negara Super Power selain tunduk kepada kekuatan Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.
b.      Ilm, informasi diupayakan dalam kerangka ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan masyarakat.
c.       Hikmah, (kebijaksanaan), informasi harus merefleksikan karakteristik tertinggi Sang Maha Pencipta, dengan memandang sesuatu peradaban Muslim yang dinamis dan berkembang dengan kecakapan dan ketajaman serta kecermatan pikiran.
d.      Adl, penciptaan dan penyebaran informasi harus diarahkan untuk memajukan keadilan. Informasi harus diupayakan melalui cara-cara yang adil dan didistribusikan secara adil pula.
e.       Ijma’ dan Syura (Konsensus dan musyawarah), Sebelum masayarakat diajak bermusyawarah, mereka sudah harus menerima informasi secara merata dan relevan. Konsensus hanya bisa dicapai apabila semua fakta tentang sebuah kebijakan tertentu sudah mereka ketahui, artinya tidak hanya diketahui oleh segelintir orang, atau elit organisasi atau politik.
f.       Istishlah (Kepentingan Umum), semua informasi yang diciptakan dan didistribusikan adalah untuk kepentingan umum (kemaslahatan masyarakat)
g.      Ummah (Muslim sejagat), Informasi seyogyanya di samping kepentingan umum secara lokal adalah untuk kepentingan Ummat Islam se-dunia (masyarakat Islam global).
Perkembangan teknologi ini mampu mengancam dunia Islam, jika kita tidak turut masuk ke dalamnya. Hal ini dapat menyebabkan kita sebagai muslim akan menjadi masyarakat pasif yang hanya menerima perkembangan teknologi, namun tidak turut membuat dan mengembangkannya. Ini dapat menghambat perkembangan daya pikir muslim dunia.
Karena walaupun perkembangan teknologi memiliki aspek positif, namun ada beberapa perangkap yang harus diwaspadai, yaitu
Aspek pertama Mengendalikan, keutungan teknologi informasi akan dipetik oleh mereka yang berhasil mengendalikan teknologi tersebut. Dengan demikian, tidak banyak manfaatnya memiliki program-program canggih untuk membangun jaringan komunikasi untuk menghubungkan desa-desa terpencil, jika tergantung kepada Negara industri, maka kebijakan hanya berpengaruh kepada ketergantungan.
Aspek kedua Ketidaklayakan. Teknologi yang lahir di barat cenderung mengarah kepeningkatan elemen desktruktif dan elemen pengendalian atau secara spesifikasi sesuai untuk digunakan oleh konsumen barat. Inilah alasan penting, mengapa dunia muslim harus mengembangkan kemampuan sendiri di dalam bidang teknologi “mikro-elektronik”. Negara-negara industri bukan hanya mempertahankan dominasi ekonomi dan politik, tetapi mereka juga akan merongrong dan menaklukan dunia muslim.
Ada tiga kesadaran yang dapat diambil dari sudut pandang penerapan teknologi komunikasi, yaitu
1.      Kita menyadari bahwa kita adalah penerima yang berkomunikasi
2.      Kita menyadari bahwa kita selalu bisa memahami bentuk
3.      Kita menyadari bahwa kita hanya bisa memahami dalam bataspengalaman kita
sendiri.
Dari ketiga poin diatas menjelaskan bahwa, komunikasi menuntut penerimanya. Ia menuntutnya untuk terlibat, untuk melakukan sesuatu, untuk menjadi sesuatu, dan untuk mempercayai sesuatu. Selain itu komunikasi menimbulkan motivasi, jika komunikasi sesuai dengan harapan dan aspirasi, etika, nilai, maksud dan tujuan penerimanya.

Tantangan Komunikasi Islam pada Era Globalisasi Informasi
Beberapa tantangan yang dapat diidentifikasi pada era globalisasi dan informasi bagi perkembangan dan pembangunan Kominikasi Islam di masa depan:
1.      Keberadaan publikasi informasi merupakan sarana efektif dalam penyebaran isu.
2.      Tantangan tersendiri bagi konsep bangunan komunikasi Islam di masa depan untuk mengeliminir seluruh nilai-nilai komunikasi informasi yang bertentangan dengan nilai luhur Islam.
3.      Dari sisi pelaksanaan komunikasi informasi, ekspose persoalan-persoalan seksualitas, peperangan dan tindakan kriminal lainnya mendatangkan efek yang berbanding terbalik dengan tujuan komunikasi dan informasi itu sendiri.
4.      Lemah sumber daya modal maupun kualitas negara-negara Muslim memaksa masyarakat Muslim mengimport teknologi komunikasi informasi dari dunia Barat.

Peluang Pengembangan Komunikasi Islam di Masa Depan
1.      Bila komponen sasarannya selaras dengan aspek-aspek mutlak, substisional, kultural dan subyektif suatu masyarakat, barulah informasi dapat memberikan sumbangan positif kepada masyarakat itu sendiri.
2.      Adanya perubahan dari era industri menuju era informasi.
3.      Pada masa depan komunikasi Islam dapat dikembangkan dengan memperhatikan tujuh konsep pokok Islam yang mempunyai kaitan langsung dengan penciptaan dan penyebaran informasi.
4.      Peluang eksistensi komunikasi Islam di masa depan dapat lewat buku, bahwa buku merupakan inftrastruktur penyebaran informasi dalam rangka menegakkan peradaban Muslim.

Strategi Penyiaran Islam dengan Memanfaatkan Teknologi Komunikasi
Suatu strategi informasi yang tepat bagi dunia muslim yang dirancang untuk memenuhi tuntunan abad ke-21 dengan demikian mengandung tujuh butur berikut:
1.      Negsri Muslim perlu mendirikan lembaga-lembaga riset. Negeri Muslim perlu melahirkan informasi mereka sendiri, yaitu negeri-negeri muslim harus mengembangkan kecukupan diri yang relevan dan penting maupun kemandirian teknologi domestik. Hal ini diwajibkan oleh gagasan Islam seperti Hikmah (kebijakan) dan Syura (kerja sama untuk kebaikan).
2.      Setiap negeri muslim perlu mengembangkan suatu struktur informasi yang tepat, seperti pusat dokumentasi dan perpustakaan nasional atau pusat informasi khusus sains dan teknologi. Sebuah pusat informasi yang menghubungkan para klien dengan sumber-sumber informasi dan sebuah lembaga standart nasional. Hal ini diturunkan dari gagasan Islam isthislah (kepentingan publik) dan ‘ijma (konsensus).
3.      Mendirikan jaringan perpustakaan publik maupun pusat informasi di pedesaan yang dirancang untuk memberikan akses informasi dan sapat membantu warga menghadapi masalah sehari-harinya. Hal ini diwajibkan oleh gagasan Islam ‘adl (keadilan sosial) dan istishlah (kepentingan publik).
4.      Memperhatikan kebutuhan para ilmuan, teknolog dan sarjana muslim, sebab mereka adalah fondasi peradaban muslim mendatang. Kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan cendikiawan akan informasi merupakan suatu gagasan ‘ilm (ilmu pengetahuan) dan respect dunia Islam kepada para ulamanya.
5.      Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin besar negeri-negeri Muslim dan para periset serta cendikiawan akan informasi, maka perlu mendirikan jaringan informasi Muslim Internasional. Pendirian jaringan-jaringan internasional seperti itu didasarkan pada gagasan-gagasan Islam ummah (komunitas Muslim Internasional, peradaban Islam) yang akan bertindak sebagai organism terpada dan syura’ (kerjasama untuk kebaikan).
6.      Pustakawan dan ilmuan informasi muslim harus memainkan peranan khusus dalam menghadapi tantangan-tantangan abad informasi. Mereka harus berperan aktif dalam mendorong minat baca dan industry penerbitan muslim. Tanggung jawab pustakan dan ilmuan informasi muslim menjamin agar informasi dan pengetahuan tentang tradisi dan pandangan dunia tradisionalsampai kesetiap warga. Diturunkan dari gagasan Islam khalifah (perwalian), amanah serta ummah.
7.      Dalam mendirikan struktur informasi nasional, jaringan tersentralisasikan, distributif dan berskala ummah, memberikan informasi ke daerah-daerah pedesaan, dan memajukan industri penerbitan lokal, maka harus digunakan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat efektif dan secara ekonomi mungkin.


Sumber:
Yanto, Andri dkk.2010.Hubungan Perkembangan Teknologi dalam Penyiaran Islam. http://dheroize.blogspot.com/2010/12/hubungan-perkembangan-teknologi-dengan.html. Diakses pada tanggal 29 Desember 2012

Hubungan Islam dan Teknologi Internet dalam Pendidikan Agama

Perkembangan media pembelajaran semakin maju seiring dengan laju ilmu pengetahuan  dan teknologi. Salah satu bentuk yang nyata adalah munculnya berbagai bentuk produk teknologi informasi  yang digunakan oleh masyarakat. Hampir seluruh ini kehidupan baik itu bidang sosial, ekonomi, budaya bahkan agama tidak lepas dari tuntutan pemanfaatan teknologi informasi. 

Manfaat teknologi informasi (internet) dalam dunia pendidikan:
1.  Untuk kepentingan administrasi dan manajemen pendidikan di tiap sekolah. Dengan begitu administrasi pendidikan yang mencakup lalu lintas informasi pendidikan bisa dilaksanakan dengan mudah, cepat dan lebih murah.
2.   Penggunaan internet untuk alat pembelajaran dan sumber belajar. Dengan internet guru dan siswa lebih mudah terbantu dalam sistem belajar-mengajar dan dapatdiramu dengan unsur hiburan  yang sesuai dengan materi, sehingga anak semakin suka.
3.  Pelajar melakukan komunikasi dengan sumber ilmu secara luas bila dibandingkan dengan hanya menggunakan media konvensional. Sehingga meningkatkan aktivitas pembelajaran standarisasi dan learning outcomes baik kuantitas maupun kualitas. Kemudian dengan teknologi ini dapat menunjang seorang pelajar yang mengalami keterbatasan ruang dan waktu  untuk dapat menikmati pendidikan, misalnya dalam bentuk komunikasi melalui email, mailing list dan chatting.

Kelebihan dan kekurangan internet
Kelebihan internet :
·         Media online dari segi waktu sangat cepat dalam menyampaikan berita dan informasi.
·         Media online juga mempunyai audio visual dengan melakukan streaming.
·         Praktis dan fleksibel dalam mengakses informasi.
Kekurangan internet :
·        Tidak selalu tepat karena mengutamakan kecepatan dalam  informasi yang dimuat dalam media online tidak seakurat media lain.
·   Penyajiannya dalam bentuk bahasa Inggris sehingga, tidak semua orang bisa dengan mudah  menggunakan dan  mengakses dengan  menggunakan layanan tersebut, khususnya bagi yang  tidak menguasai bahasa Inggris.

Dampak yang dapat ditimbulkan dari Internet
Dampak positif :
·     Internet sebagai media komunikasi, pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
·      Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
·         Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang  pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
·     Kemudahan  memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
·         Sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
Dampak negatif :
·         Pornografi. Kebebasan mengakses internet. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan  kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
·         Menimbulkan rasa malas pada anak.
·       Violence and Gore Kekejaman dan kesadisan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
·         Meluasnya perjudian. 

Contoh Kasus
Internet dapat menyebabkan siswa menjadi malas dan ketergantungan. Contoh kasus yang terjadi dibidang pendidikan misalnya,
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Kita bisa mengamati keadaan di sekeliling kita mereka dengan bebas mengakses intenet kapan pun dengan mudah. Sebetulnya ini memberikan dampak positif  yang cukup besar, tetapi tidak kalah besar dampak negatif yang ditimbulkan untuk anak si pemilik rumah. Bukan karena bebasnya akses konten porno, ini bisa dihindari dengan cara memblokir beberapa query. Tetapi yang sangat berbahaya adalah menimbulkan rasa malas yang luar biasa terhadap anak. Salah satu contoh, seorang anak ditugaskan gurunya untuk membuat sebuah contoh surat undangan resmi, makalah, cerpen kemudian itu harus dicetak karena akses internet di rumah tersedia, maka tersedia pula peluang untuk anak tidak mencoba mengerjakan tugas dengan tangan sendiri, sangat gampang dia mencari beberapa contoh tersebut di internet dan tinggal mengcopy dan mencetaknya. Nah inilah yang kami maksud bahwa internet memberikan dampak malas terhadap anak, sehingga jika ini berkelanjutan maka anak tidak akan berkembang pola pikirnya.  

Peran  Pendidikan Agama Islam dalam mengantisipasi  munculnya dampak  negatif dalam perkembangan ilmu teknologi informasi
Dalam  Al-qur’an Surat Adz-Zariyat : 56,
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka menyembah-Ku”.
Pelaksanaan pendidikan agama yang diberikan untuk menjadikan manusia yang memiliki moral dan akhlaqul karimah sehingga mampu  mengarahkan minat untuk terus belajar mencari ilmu untuk mempersiapkan hidupnya. Pada akhirnya tujuan pendidikan Islam itu tidak terlepas dari tujuan nasional yang menciptakan manusia Indonesia seutuhnya, seimbang kehidupan duniawi dan ukhrawi.
·      Diadakan sosialisasi ataupun seminar kaitannya dalam bidang perkembangan informasi. Masyarakat harus segera disadarkan bahwa ancaman global khususnya kemajuan tekhnologi informasi dan komunikasi kalau tidak dibarengi dengan benteng ilmu agama akan berakibat fatal terhadap lajunya prilaku dekadensi moral. Rendahnya kemampuan memfilter mana yang baik dan mana yang tidak baik inilah yang akan memunculkan berbagai tindakan penyimpangan anak-anak didik.
·      Mengarahkan pembelajaran pendidikan agama kepada setiap siswa untuk berkomitmen terhadap ajaran agamanya.
·         Pemberian pendidikan agama tidak hanya dalam bentuk teoritis tapi juga praktis sehingga dalam mewujudkan nilai-nilai moral yang islami lewat pendidikan agama serta  penanaman pendidikan agama dapat maksimal.
·         Pembekalan ilmu agama sejak dini harus dilakukan semaksimal mungkin. Anak-anak SD harus dibekali ilmu agama lebih banyak. Salah satu yang bisa dijadikan solusi adalah revitalisasi Madrasah Diniyah Awaliyah  bagi anak-anak usia Sekolah Dasar.
·         Iman kepada Allah SWT, dengan keimanan yang kuat, umat Islam akan mampu mengantisipasi dan menghadapi dampak negatif dari perkembangan informasi  yang hadir. Iman kepada Allah SWT akan menghadirkan rasa takut untuk bermaksiat terhadap-Nya, dan rasa malu menghadirkan rasa takut untuk bermaksiat terhadap-Nya, dan rasa malu untuk melakukan kerusakan di bumi. Sebesar apapun serangan dampak negatif iptek umat Islam akan mampu membentengi diri melalui peningkatan keimanan yang terus menerus. Pada dasarnya dampak negatif iptek tidak akan terbendung, hanya diri kita lah yang harus membentengi diri sebaik mungkin untuk menghadapinya.
 Dalam mengikuti lajunya arus perkembangan teknologi yang semakin maju, teknologi bisa membawa manfaat  namun terkadang teknologi bisa menjadi musuh yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia, baik kehidupan dunia maupun akhirat, namun kemungkinan itu tergantung dari si pengguna teknologi dalam menghadapi permasalahan seperti ini. Yang seharusnya menjadi perhatian,  harus ada batasan-batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun  masuk  di dalam dunia maya. Dalam agama Islam sendiri tidak membatasi seseorang untuk mencari dan  menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun pendidikan Islam memberikan rambu-rambu untuk menjaga keselamatan penggunanya.

Sumber:
Ana.2011. Hubungan Antara Pendidikan Agama Islam Dan Internet. http://blog.umy.ac.id/anadwiwahyuni/2011/11/14/hubungan-antara-pendidikan-agama-islam-dan-internet/. Diakses pada tanggal 29 Desember 2012